Sunday, 27 July 2025
Takutlah kepada Allah! Dan hendaklah (tiap-tiap) orang memperhatikan apa yang diusahakan besok(hari kiamat)
Allah SAW berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, takutlah kepada Allah! Dan hendaklah (tiap-tiap) orang memperhatikan apa yang diusahakan besok(hari kiamat).Takutlah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan”
(Q.S. Al Hasyr:18)
Sesungguhnya Malaikat, langit, bumi, siang dan malam. Pada hari Kiamat, mereka sebagai saksi atas apa-apa yang dilakukan oleh manusia. Baik atau buruk taat atau maksiat. Bahkan seluruh anggota badan akan mempersaksikannya . Bumi memberi kesaksian bagi mukmin dan zahid, seraya berkata, ” Dia telah bersolat,berpuasa , berhaji dan berjihad atas ku” Maka legalah mukmin yang zahid itu. Ia memberikan juga kesaksian atas orang kafir dan orang derhaka sambil berkata” Di atas ku dia mushrik,penzina, minum arak dan makan haram” Bumi itu akan membantah pengelakannya ketika dihisab.
Orang mukmin adalah orang yang takut kepada Allah dan seluruh anggota badannya, Sebagaimana Abul-Laits telah berkata,
“Tanda takut kepada Allah itu kelihatan dalam tujuh perkara.”
Pertama , pada lisannya. Dia menghindarkan daripada dusta, ghibah,menyebar fitnah,berbual kosong dan banyak bercakap. Malah menyibukkan diri dengan zikir, membaca Al Quran dan muzakarah ilmu.
Kedua, pada hatinya. Dia membuang rasa pemusuhan, kebodohan dan kedengkian terhadap sahabatnya. Lantaran kedengkian dapat menghapuskan kebaikan. Sebagaiman Rasullullah SAW telah bersabda:
“Hasad itu dapat memakan kebaikan sebagaimana api membakar kayu.”Ketahuilah hasad itu penyakit hati yang amat berbahaya. Tidak ada ubat untuk penyakit hati selain dari ilmu dan amal.”
Ketiga, pada pandangannya. Maka dia suka memandang pada makanan, minuman, pakaian, atau hal-hal lain yang haram. Tidak pula terpikat kepada dunia tetapi dia memandang dengan mengambil iktibar. Rasullullah SAW telah bersabda:
Barangsiapa memenuhi matanya dengan perkara haram maka Allah akan memenuhunya daripada api pada hari Kiamat”
Maafkan aku kerana komen yg menguris hati berbagai pihak,
Assalamualaikum.
Maafkan aku kerana komen aku yang sangat mengguriskan hati orang yang terlibat. Bila daku baca kembali artikel yg daku pernah tulis dulu daku rasa bersalah sangat dan insaf. Mungkin daku kena berhenti menulis agaknya. Sebenarnya ,aku akui kau baik kerana kau banyak mengingatkan aku atas kesilapanku sahabatku.
Kadang2 aku alpa dan lupa bila aku lahirkan perasaan hatiku. Sebenarnya daku perlu sembunyikan perasaan hatiku walau siapa pon dia. Aku kena terima dan bersih fikiran ku dan yakin sepenuhnya Allah tetap mengampun kan dosa hamba2Nya.
Jika dia bertaubat Allah pasti mengampunkan dia. Bila berlaku dakwaan terhadap dia tentang kes yang baru itu menyebabkan hilang kepercayaan aku terhadapnya kerana dia orang nombor satu kita. Rasa marahku juga telah menyentuh hati berbagai pihak. Harap maafkan aku kerana Allah. Daku murnikan kembali artikel yang ku petik tanpa adanya komen ku.
Maafkan aku sekali lagi.
Harap maklum.
Noraini.
Kaum Sodom dalam Al-Qur’an: Tanda-tanda Kebangkitan dan Kehancuran

Kaum Sodom dalam Al-Qur’an: Tanda-tanda Kebangkitan dan Kehancuran
Kaum Sodom adalah salah satu masyarakat yang disebutkan dalam Al-Qur’an karena perilaku mereka yang menyimpang dan melanggar ajaran Allah.
Kaum ini hidup pada zaman Nabi Luth AS dan dikenang sebagai contoh tentang bagaimana Allah menegur dan menghukum umat yang durhaka.
Kisah kaum Sodom bukan hanya sebuah cerita sejarah, tetapi juga mengandung banyak pelajaran berharga yang relevan bagi kehidupan manusia hingga kini.
Kehidupan Kaum Sodom: Kebangkitan dan Kejatuhan
Kaum Sodom tinggal di wilayah yang subur dan makmur. Mereka dianugerahi kekayaan alam dan kehidupan yang nyaman.
Namun, kemakmuran ini membuat mereka lalai dan menyimpang dari ajaran Allah.
Salah satu dosa besar yang mereka lakukan adalah perilaku seksual yang tidak sesuai dengan fitrah manusia, yaitu homoseksualitas.
Kaum ini begitu tenggelam dalam perbuatan maksiat hingga menolak untuk kembali ke jalan yang benar, meskipun Nabi Luth AS telah berkali-kali memperingatkan mereka.
Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan umat manusia tentang tindakan kaum Sodom sebagai contoh umat yang berpaling dari kebenaran. Surah Hud (11:82) menyebutkan:
“Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkan negeri kaum Luth, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar secara bertubi-tubi.”
Ayat ini menunjukkan bagaimana Allah menurunkan hukuman yang berat kepada kaum Sodom karena mereka terus-menerus menolak seruan Nabi Luth untuk bertobat.
Nabi Luth AS: Pembawa Peringatan yang Ditolak
Nabi Luth AS adalah nabi yang diutus kepada kaum Sodom untuk membimbing mereka kembali ke jalan Allah.
Ia berusaha dengan sabar mengingatkan mereka bahwa perilaku menyimpang yang mereka lakukan adalah dosa besar di mata Allah.
Namun, Nabi Luth justru diolok-olok dan ditolak oleh kaumnya.
Bahkan, ketika Nabi Luth memperingatkan mereka tentang azab Allah, kaum Sodom tetap mengabaikan peringatannya dan terus berada dalam kesesatan.
Allah kemudian memerintahkan Nabi Luth untuk meninggalkan kota tersebut bersama keluarganya sebelum azab diturunkan.
Hanya sedikit orang yang selamat, karena sebagian besar dari mereka tetap keras kepala dan menolak perintah Allah.
Azab Allah kepada Kaum Sodom
Azab yang ditimpakan adalah salah satu azab yang paling mengerikan yang pernah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Allah menghancurkan kota mereka dengan membalikkan tanah dan menurunkan hujan batu dari langit.
Hukuman ini terjadi secara tiba-tiba, dan tidak ada satu pun dari kaum Sodom yang selamat kecuali Nabi Luth dan beberapa anggota keluarganya yang taat.
Dalam Surah Al-Hijr (15:73-74), Allah berfirman:
“Kemudian mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur pada waktu matahari terbit. Maka Kami jungkirbalikkan negeri itu dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.”
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi umat manusia bahwa tidak ada tempat bagi mereka yang menentang Allah dan mengabaikan peringatan-Nya.
Kebangkitan yang dinikmati dalam hal kemakmuran dan kekayaan duniawi tidak bisa menyelamatkan mereka dari kehancuran yang disebabkan oleh dosa-dosa mereka.
Pelajaran dari Kisah Kaum Sodom
Kisah kaum Sodom mengandung banyak hikmah yang bisa diambil untuk kehidupan umat manusia.
Salah satu pelajaran utamanya adalah bahwa kesombongan dan penolakan terhadap ajaran Allah pasti akan membawa kehancuran, baik di dunia maupun di akhirat.
Kebahagiaan duniawi yang dinikmati hanyalah sementara dan tidak bisa menyelamatkan mereka dari azab Allah.
Selain itu, kisah ini juga menekankan pentingnya mengikuti ajaran para nabi dan tidak mengabaikan peringatan Allah.
Nabi Luth AS adalah sosok yang penuh kesabaran dalam menyampaikan kebenaran, meskipun dihadapkan pada masyarakat yang keras kepala.
Umat manusia diingatkan untuk selalu kembali ke jalan yang benar dan bertobat atas kesalahan yang dilakukan sebelum terlambat.
Relevansi Kisah Kaum Sodom di Zaman Sekarang
Meskipun kisah kaum Sodom terjadi ribuan tahun yang lalu, pelajarannya tetap relevan hingga saat ini.
Dunia modern sering kali menawarkan berbagai kemewahan dan godaan yang bisa menjauhkan manusia dari ajaran Allah.
Perilaku menyimpang yang dulu dilakukan oleh kaum Sodom kini juga dapat ditemukan di masyarakat saat ini.
Oleh karena itu, kisah ini menjadi peringatan abadi agar manusia selalu berhati-hati dan tidak terperosok dalam kesalahan yang sama.
Islam mengajarkan umatnya untuk hidup sesuai dengan fitrah manusia, menjauhi perilaku yang dilarang oleh Allah, dan menjaga akhlak serta moral yang baik.
Jika kita mengikuti ajaran yang benar, maka kita akan dijauhkan dari kehancuran yang menimpa kaum Sodom.
Kesimpulan
Kaum Sodom dalam Al-Qur’an adalah contoh nyata dari umat yang durhaka dan menolak peringatan Allah.
Kisah ini bukan hanya tentang azab dan kehancuran, tetapi juga tentang pentingnya mengikuti petunjuk Allah dan para nabi.
Kaum Sodom menikmati kebangkitan duniawi, tetapi karena kesombongan dan penolakan mereka terhadap kebenaran, mereka dihukum dengan kehancuran yang dahsyat.
Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari kisah ini dan senantiasa menjaga iman serta taqwa kita kepada Allah.
-
Bismillahhirrahmanirrahim InsyaAllah malam ini, Tajuk Khas berkenaan dengan Ramadhan atau tajuk di beri "Ramadhan adalah Laluan Mu...